Monday, 7 November 2016

Buni Yani: Dulu Saya Sering Puji Ahok karena Baik

Meski video yang diunggahnya di akun Facebook pribadinya, telah memicu kasus dugaan penistaan agama. Namun, Buni Yani, mengakui dirinya sempat mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Saya awalnya pendukung Ahok. Cek saja di akun Twitter dan Facebook saya, saya sering muji Ahok karena dia baik," ujar Buni Yani di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 7 November 2016.
Tapi, menurut Buni, dia mulai mengkritik Ahok, karena Buni menilai cara kerja Ahok yang cenderung keras kepada rakyat kecil.
"Tapi karena akhir-akhir ini kinerjanya keras, misal gusur gusur rakyat kecil, ya saya kritik. Tapi apa yang dituduhkan mengada ada," kata Buni.
Buni mengaku telah dijadikan kambing hitam dalam kasus ini. Namun ia sangat menyayangkan kenapa dirinya lah yang harus dikambinghitamkan sebagai provokator isu SARA, padahal dirinya merupakan seorang pengajar.


"Jangan orang seperti saya yang tidak bergerak dalam bidang politik. Tapi di dunia pendidikan, malah diseret seret ke kasus," ujarnya.
Seperti diketahui, video pidato Ahok menjadi heboh setelah diunggah Buni Yani di akun Facebook pribadinya. Dalam perbincangan dengan tvOne, Buni mengakui kesalahannya karena tidak memasukan kata pakai dalam komentar video. Padahal, dalam rekaman video, Ahok menggunakan kata pakai dalam pidato Al Maidah di Kepulauan Seribu.

Sumber:Viva.co.id

Maki Jokowi, Ahmad Dhani Dilaporkan ke Polda Metro Jaya !

sisi yang saat ini menjadi calon Bupati Kabupaten Bekasi, Dhani Ahmad Prasetyo, atau lebih dikenal dengan nama Ahmad Dhani, harus belajar untuk lebih memilih kata-kata yang diucapkan.
Sebagai figur masyarakat, Dhani tentu saja sering mendapat sorotan. Sempat menghina Presiden Jokowi dengan menyebut kata-kata yang tak pantas saat demo 4 November 2016, Dhani membuat para relawan Jokowi merasa tersinggung.
Tindakan musisi pentolan Dewa 19 tersebut dianggap telah menghina presiden sebagai lambang negara. Untuk itu, belasan relawan Jokowi menyambangi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, guna melaporkan Dhani atas dugaan telah menghina dan melecehkan Presiden RI.
Ketua Umum Laskar Rakyat Jokowi (LRJ), Riano Oscha, mengatakan, apa yang disampaikan Dhani saat demo 4 November, membuat masyarakat Indonesia, khususnya relawan Jokowi dan Jusuf Kalla, merasa tersinggung.


"Ini desakan dari para relawan. Untuk melaporkan Ahmad Dhani, yang melakukan orasi terbuka di hadapan masyarakat Indonesia, dengan melontarkan kata-kata anjing dan babi. Relawan merasa tersinggung dengan public speaking yang tak punya etika itu," ujar Riano di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu 6 November 2016.
Dia menegaskan, semua pihak yang mendengar hal itu merasa tersinggung. "Kita merasa tersinggung semuanya. Semua ini dari Indonesia yang melaporkan. Hadir sekarang, dari Papua, Sumut, Maluku, semuanya," ungkapnya.
Sebagai informasi, Jumat 4 November 2016, saat demo besar-besaran digelar, Dhani ikut berorasi di depan Istana Negara. Dia menyayangkan sikap Jokowi yang tak mau menerima habib dan ulama yang hadir di depan Istana Negara. Rasa kesalnya diungkapkan dengan mengeluarkan kata-kata umpatan.

Sumber:Viva.co.id

Friday, 4 November 2016

Alasan Jokowi Tidak Menerima Pengunjuk Rasa di Istana

Presiden Joko Widodo tak ada di Istana dan memerintahkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk menerima pengunjuk rasa, Jumat (4/11/2016).
Presiden meninjau proyek pembangunan kereta api di Bandara Soekarno-Hatta.
Perwakilan pedemo yang menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum atas dugaan penistaan agama akhirnya diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Presiden dari bandara terus berkomunikasi dengan Pratikno.
"Tadi Presiden tiga sampai empat kali berkomunikasi dengan Mensesneg dan Seskab untuk kembali ke Istana," kata Pramono di Istana Negara, Sabtu (5/11/2016) pukul 00.10 WIB.

Namun, karena jalan yang dianggap tak memungkinkan, Pasukan Pengamanan Presiden menyarankan agar Jokowi jangan dulu kembali ke Istana.
"Jadi itu tak dilakukan," ujar Pramono.
Seperti diketahui, pendemo menolak bertemu Wiranto dan Pratikno. Mereka akhirnya diterima Kalla.

Usai berdiskusi dengan perwakilan pendemo, Kalla menuturkan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berjanji menuntaskan kasus Ahok dalam dua pekan. 

Sumber:Kompas

Ini Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi Terkait Demo 4 November

Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri di Istana Negara, Jumat (4/11/2016) malam.
Rapat dilakukan untuk membahas unjuk rasa 4 November yang berujung rusuh.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi yang disampaikan pada Sabtu (5/11/2016) sekitar pukul 00.10 WIB.
Bismillahirahmanirahim, Assalamualaikum Warahmatullahi  Wabarakatuh,

Sebagai negara demokrasi, kita menghargai proses penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa yang dilakukan pada hari ini.
Dengan cara-cara yang tertib dan damai. Terima kasih kami sampaikan kepada para ulama, para kyai, para habaib, para ustaz yang telah memimpin umatnya yang menyejukkan sehingga sampai Maghrib tadi berjalan dengan tertib dan damai.
Tapi kita menyesalkan kejadian ba’da Isya yang seharusnya sudah bubar, tetapi menjadi rusuh.
Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi.
Sebelumnya, saya telah memerintahkan Wakil Presiden untuk menerima perwakilan unjuk rasa yang didampingi Menkopolhukam, Sesneg, Menteri Agama, Kapolri, Panglima TNI, Kepala Staf Kepresidenan.

Dalam pertemuan itu, telah disampaikan bahwa proses hukum terhadap saudara Basuki Tjahaja Purnama akan dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan.
Oleh sebab itu, saya minta para pengunjuk rasa untuk kembali pulang ke rumah masing-masing, ke daerah masing-masing dengan tertib.
Biarkan aparat keamanan bekerja menyelesaikan proses penegakan hukum seadil-adilnya.
Terakhir, saya mengapresiasi kerja keras aparat keamanan yang melakukan pendekatan persuasif, dalam menjaga situasi sehingga tetap kondusif.
Saya harap masyarakat tetap tenang dan menjaga lingkungan masing-masing sehingga situasi tetap aman dan damai. Terima kasih.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sumber: Kompas

Berita Terkini: Demo Ahok Hari ini, Jakarta Sepi

Aksi demonstrasi damai Organisasi Masyarakat (Ormas) menuntut proses hukum dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan pemandangan tak biasa di Jakarta, Jumat (11/4). Pasalnya, kemacetan yang biasa terlihat absen pagi ini.
Sebagaimana dimuat Liputan6.combeberapa ruas, termasuk Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, tampak tak terlalu dipadati kendaraan. Pemandangan serupa pun terlihat di ruas Tol Dalam Kota. "Situasi arus lalin Jalan Gatot Subroto arah Semanggi terpantau ramai lancar," tulis akun @TMCPoldaMetro, sekitar pukul 08.39 WIB, Jumat (4/11).

Tuesday, 1 November 2016

Jokowi undang MUI, NU dan Muhammadiyah, bahas demo 4 November?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI), PB Nahdlatul Ulama (NU) dan PP Muhammadiyah ke Istana sekitar pukul 10.30 WIB. Pemanggilan Ormas Islam tersebut dilakukan tiga hari sebelum demo besar-besaran terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok).

"Mengenai bahas apa itu enggak dijelaskan di undangan, terkait apa juga enggak tahu dugaan kita masalah demo 4 November," kata Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simajuntak kepada merdeka.com, Selasa (1/11).

Dalam agenda Menko Polhukam, Wiranto bakal mendampingi Jokowi saat pertemuan.

Seperti diketahui, Sejumlah ormas bakal menggelar unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada 4 November mendatang. Aksi ini terkait ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyinggung Surah Al Maidah.

Ucapan itu dia sampaikan saat blusukan ke Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Kemudian, menjadi polemik tak hanya di Jakarta tapi sejumlah daerah. Puncaknya, Jumat besok ormas dari sejumlah daerah bakal aksi di Jakarta.

Sumber: Merdeka.com

Dicium warga saat blusukan, Ahok sebut 'Lebih berasa ciuman Bu Vero'

Pipi calon gubernur DKI Jakartanomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama, sempat dicium seorang perempuan saat blusukan ke Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Senin (31/10) kemarin sore. Perempuan yang tengah mengendarai mobil sedan merah itu menarik untuk menciumnya.

sapaan Basuki, menilai tindakan itu sah saja. Menurutnya, ciuman wanita itu masih kalah dengan kecupan sang istri, Veronica Tan.

"Enggak terasa, lebih berasa ciuman Bu Vero," katanya sembari tertawa saat menghadiri acara di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (1/11).

Ahok mengaku perlakuan seperti itu baru beberapa kali terjadi. Dia tak merasa risih atau keberatan dengan kelakuan warga yang menciumnya.

"Ya kita jadi pelayan masyarakat ya gimana ya, kamu kira kalau foto-foto dia (warga) enggak pelukin?" terangnya.

"Saya selalu mandang orang yang lebih tua kayak ibu saya. Kalau seumuran dengan saya kayak saudara saya. Yang lebih muda kayak anak saya dan adik saya. Gitu saja sih," tutup mantan politisi Gerindra ini.

Sumber: Merdeka.com